TATADAN TITI, RATU SEMUT BERSAUDARA. Mendung menutup langit sore itu. Gerimis mulai turun. Suara petir perlahan bergemuruh. Semakin lama gerimis air hujan menjadi semakin deras. Tanaman hijau menjadi segar kembali.. Benar tak ada lagi sebutan yang paling tepat untuk lelaki itu. Jurig, hantu, monster, momok paling menakutkan atau apalah. Tapi pantasnya, dia itu jurig! Ya, jurig sajalah. Sebab Titi asli orang Sunda. Dalam bahasa Sunda, hantu itu kan jurig! Titi menggemeretakkan gerahamnya. Terdengar gigi-giginya gemeretuk. Ketikamanusia sudah sampai pada titi mangsa harus pulang marang pangayuning Pangeran, berarti dari tidak ada menjadi ada (ora ana dadi ana) menjadi tidak ada lagi (ora ana maneh). Artinya, sakabehing dumadi yen wis tumekaning wates kodrate, mesti bakal mulih marang mula-mulanira lan sirna. karya Jawa klasik bentuk puisi tembang macapat Berbagaikedekatan emosional terkait hubungan laki-laki dan perempuan bermanifestasi dalam bentuknya, yaitu puisi karya Rialita Fithra Asmara—“Lelaki Penanam Bunga”—, puisi karya Nuruddin Zanky—“Engkau Laut”—, puisi karya Ahmad Shodiq—“Berita Kasih Cinta”—, 4 puisi karya Luthfi Sepat—“Aku Sebulir Nasi”, “Aku . “Bukan hanya cinta dan bahan kimia aja yang punya unsur, puisi juga punya,…” Puisi dari bahasa Yunani kuno I create adalah sebuah seni tertulis. Dalam bentuk seni ini, seorang penyair menggunakan bahasa untuk menambah kualitas estetis pada makna semantis. Unsur Puisi Nyatanya, bukan hanya cinta dan bahan kimia yang memiliki unsur, tapi puisi juga punya. Apa saja unsurnya? 1. Tipografi Perwajahan puisi Maksudnya adalah bentuk puisi, bukan seperti wajah mantan yang mengenaskan. Diantara unsur puisi antara lain halaman yang tidak dipenuhi kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan baris, huruf awal kalimat, dan tanda baca di akhir baris yang tidak diberi tanda titik. 2. Diksi Pemilihan kata Karena puisi adalah karya sastra dengan sedikit kata tapi dapat mengungkapkan banyak hal, maka kata-katanya harus dipilih secermat mungkin. Pemilihan diksi erat kaitannya dengan makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata. 3. Imaji Yaitu kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Imaji Dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara auditif, imaji penglihatan visual, dan imaji raba atau sentuh imaji taktil. Imaji dapat mengakibatkan pembaca seakan-akan melihat, medengar, dan merasakan seperti apa yang dialami penyair. 4. Majas Gaya bahasa Yaitu penggunaan bahasa yang dapat menghidupkan/meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu. 5. Rima / Irama Ini bukan Rima Melati yang artis senior itu. Bukan juga Rhoma Irama yang Raja Dangdut itu. Tapi persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan akhir baris puisi. Rima persajakan merupakan bunyi-bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau kata-kata dalam larik dan bait. Sedangkan irama ritme merupakan pergantian tinggi rendah, panjang pendek, dan keras lembut ucapan bunyi. 6. Larik / Baris Larik atau baris menjadi unsur penting puisi. Sebuah larik bisa berupa satu kata saja, bisa berbentuk frase atau bisa pula seperti sebuah kalimat utuh. Pada puisi lama, jumlah kata dalam sebuah larik biasanya empat kata. Tapi pada puisi baru tak ada batasan. 7. Bait Bait adalah sebuah kumpulan larik / baris yang tersusun harmonis. Pada bait inilah biasanya ada kesatuan makna. Pada puisi lama, jumlah larik dalam sebuah bait biasanya empat buah, tetapi pada puisi baru tidak dibatasi. 8. Makna Makna merupakan unsur yang mengandung tujuan dari pemilihan kata, pembentukan larik dan bait. Makna bisa menjadi isi dan pesan dari puisi tersebut. Format Penulisan Puisi 1. Judul Ditulis menggunakan huruf kapital pada keseluruhan kata atau setiap awal kata termasuk semua unsur kata ulang sempurna, kecuali partikel seperti di, ke, dari, dan, yang. Contoh “SURGA PENA AKSARA” atau “Surga Pena Aksara” 2. Baris Sebaiknya, awal kata pada setiap baris ditulis dengan menggunakan huruf kapital. Tujuannya untuk membedakan antara baris yang satu dengan baris selanjutnya. Namun untuk alasan tipografi, ada beberapa puisi yang memiliki baris dengan huruf kecil di awal katanya. 3. Titi Mangsa Titimangsa artinya adalah waktu. Titimangsa dalam aliran puisi baru adalah tempat, tanggal atau waktu pada saat puisi dibuat. Contoh Semarang, 28 Oktober 2018 Ayo ciptakan puisi dan tetaplah menulis! Kriiik,…Kriiik,…Kriiik,… Magelang - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang bekerja sama dengan Pandora Film memproduksi film 'Titi Mangsa'. Film berdurasi 1 jam 20 menit bercerita tentang akhir masa perjuangan Pangeran Gala Premiere film ini dilangsungkan di Ballroom Hotel Atri Magelang, Senin 16/9/2019, malam. Malam itu, kursi yang ditata berjajar memanjang ke belakang penuh diisi para penonton yang kebanyakan anak-anak muda. Para anak muda ini duduk rapi menonton film tersebut hingga ini menceritakan tentang masa perjuangan Pangeran Diponegoro tahun 1827. Digambarkan pula dalam keadaan sakit, Pangeran Diponegoro memimpin perjuangan melawan Belanda. Di film ini digambarkan pula saat Pangeran Diponegoro ditangkap Belanda di Magelang dengan dalih diajak berunding oleh Jenderal De Kock. Nantinya film akan diputar di sejumlah sekolah dan kampus-kampus. Hal ini dilakukan agar para siswa maupun mahasiswa serta warga masyarakat mengetahui sejarah setelah berakhirnya pemutaran film ini dilangsungkan diskusi dengan menghadirkan pemeran utama Pangeran Diponegoro Roni Sodewo dari Wates Kulon Progo. Roni, merupakan trah ke 7 Diponegoro dari garis Sodewo, sekaligus Ketua Patra Padi Paguyuban Trah Pangeran Diponegoro. Selain itu, Sugeng P dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang, serta Sutradara Film Titi Mangsa Andika John Manggala."Titi Mangsa, sebuah film, sebuah noir sinema tentang Pangeran Diponegoro yang diproduseri Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang. Film ini berdurasi 1 jam 20 menit," ujar Andika Jhon Manggala, usai pemutaran film. Halaman Selanjutnya Halaman titi kala mangsa. Sujiwo Tejo. wong takon wosing dur angkara / manusia bertanya kapankah angkara murka berakhir antarane rika aku iki / diantara engkau dan aku sumebar ron ronaning kara / bertebaran dedaunan kara Janji sabar, sabar sak wetoro wektu / mohon bersabarlah, sabar untuk sementara Kolo mangsane nimas, titi kala mangsa / nanti suatu ketika adinda, pada suatu ketika Pamujiku dibisa, sinuda kurban jiwangga / Doaku semoga, berkurang korban jiwa raga Pamungkase kang dur angkara / akhir dari angkara titi kala mangsa / pada suatu ketika Laguini pertama kali gue denger sepintas lewat di film ? karya hanung bramantyo, disana lagu ini sempet terputar sebentar, awalnya gue sama sekali engga tau siapa yg nyanyi dan apa artinya, cuman satu yg jelas, gue merinding dan merasakan de javu, de javu akan sesuatu yang kelam, namun membuat kita berefleksi diri. setelah kejadian ini gue lupa ama lagu ini. sampai suatu ketika, gue ketemu lagi lagu ini, diawali saat gue yg dulu sempet risih ama mbah sudjiwo tedjo akan aksinya yg suka ngawur dan ga nyambung di ILC Indonesian Lawyers Club, gue langsung nyari tau karya” dia, gue download beberapa lagu dan… serius ketika gue denger lagu ini gue kaget. disaat itu gue tengah berada dalam titik terendah gue, fokus dan tujuan hidup banyak yg melenceng. lagu ini seolah menampar gue. seolah menuruh gue sadar, merenung dan hidup. suasana entah apa yg kelam menurut gue membuat gue bener bener merenung, merenung banget. dan jujur, ketika itu gue kembali menyapa tuhan. sebelumnya yang harus kalian tau, gue adalah orang bali , meskipun sempet 4 tahun disolo dan sekarang 4 tahun di semarang, gue tetep engga paham bahasa bahasa jawa yg kaya diatas. gue pun mencoba mencari tahu arti dan makna liriknya. tapi tetep, orang orang mendefinisikannya masing masing, sesuai kalimat titi kala mangsa/pada suatu ketika. kalo gue secara pribadi, lagu ini bermakna tersendiri buat gue… titi kala mangsa… pada suatu ketika… ketika manusia kembali menyapa pencipta ketika bangun dari keterpurukan ketika manusia kembali tersadarkan. gue menulis ini dengan sotoy.. cuman gue udah lama pengen nulis ttg postingan ini, dan baru sempet sekarang. bagi yg mau download lagu ini dimana silahkan sedot ini selamat malam menjelang subuh… *bangbayu Daftar isi1 Apa itu titimangsa dalam puisi?2 Apa saja yang dinilai dalam membuat puisi?3 Titimangsa dalam naskah puisi?4 Aspek apa sajakah yang dapat dinilai dari karya cerpen dan puisi?5 Bagaimana Cara membuat puisi?6 Mengapa menulis puisi harus memilah kata dengan cermat? Memahami Puisi Modern Ada satu hal yang jangan tertinggal dalam menulis puisi yaitu penulisan titimangsa di baris terakhir puisi. Titimangsa adalah tempat dan tanggal kapan puisi dibuat. Apa saja yang dinilai dalam membuat puisi? Rubrik ini berisi berbagai aspek penilaian yang dalam penilaian menulis puisi, biasanya mencakup unsur batin dan unsur fisik seperti Keselarasan tema. Amanat/pesan. Diksi/pemilihan kata. Penggunaan majas. Penciptaan suasana/imaji. Bagaimana caranya yang tepat menulis puisi? Langkah-langkah Membuat Puisi Menentukan gaya puisi. Menentukan tema dan judul puisi. Membayangkan suasana. Menggunakan gaya bahasa. Kembangkan puisi seindah mungkin. Menulis puisi. Format naskah puisi? Format penulisan naskah puisi meliputi 1 Nama penulis puisi; 2 Judul Puisi; 3 Untuk siapa puisi ditulis; 4 Isi puisi; 5 Titi mangsa; 6 Biodata narasi. Titimangsa dalam naskah puisi? Titi mangsa artinya adalah waktu. Jadi, titi mangsa dalam puisi adalah keterangan tempat, tangal atau waktu saat puisi dibuat. Aspek apa sajakah yang dapat dinilai dari karya cerpen dan puisi? Aspek-aspek apa saja yang perlu diperhatikan dalam menilai sebuah karya sastra dalam bentuk bacaan cerita? Kejelasan bahasa Yang dipilih harus menggunakan bahasa yang sederhana, lugas. Kejelasan tema Kesederhanaan plot Kejelasan perwatakan Kesederhanaan latar Kejelasan pusat pengisahan Dimana letak judul puisi? Tempatkan judul puisi di tengah halaman. Tikkan judul menggunakan huruf kapital. Jangan apit judul dengan tanda kutip atau memiringkannya. Bagaimana untuk menentukan tema puisi? Tema puisi ada banyak sekali. Jadi, sebisa mungkin pilihlah tema yang benar-benar menarik. Setelah menentukan tema, langkah selanjutnya adalah menentukan judul yang berpacu pada tema. Misalnya saja kita menentukan temanya, yaitu kesetiaan. 2. Menentukan Kata Kunci Bagaimana Cara membuat puisi? Langkah-langkah Membuat Puisi 1 Menentukan gaya puisi 2 Menentukan tema dan judul puisi 3 Membayangkan suasana 4 Menggunakan gaya bahasa 5 Kembangkan puisi seindah mungkin 6 Menulis puisi Jika ingin menulis puisi penyair haruslah memilah kata-kata dengan cermat yaitu dengan cara mempertimbangkan makna, komposisi bunyi dalam rima dan irama, kedudukan kata di tengah konteks kata lain hingga kedudukan kata dalam puisi secara keseluruhan. Apakah pengarang bebas menulis puisi? Di sini, pengarang harus mampu merangkai kata-kata serta gaya bahasa yang telah dipilih dan mewujudkannya dalam bentuk tulisan. Pada tahapan ini, pengarang bebas menulis puisi sesuai dengan keinginan sendiri. Dalam arti tidak harus terpaku pada banyaknya bait atau banyaknya baris dalam bait.

titi mangsa dalam puisi